11 September 2009

Masihkah Kau Mencintaiku: Mertuaku Merusak Kebahagiaanku

Acara yang dipandu Helmi Yahya dan Dian Nitami di RCTI semalam, menghadirkan seorang istri bernama Novi. Novi mengeluh bahwa hidupnya terlalu di intervensi oleh ibu mertuanya. Novi dan Robi sudah 3 tahun menikah, belum punya anak. Keduanya sama2 pegawai swasta. 1 tahun pertama pernikahan mereka, mereka ngontrak di luar. 2 tahun terakhir, mereka tinggal bersama ibu Robi karena kakak2 Robi sudah menikah dan ibunya sendirian di rumah. Baik Novi maupun Robi adalah anak bungsu.

Kemudian hadir deh di studio, si Robi, ibunya dan satu orang kakak perempuannya. Hadir juga kedua orang tua Novi dan kakak perempuannya si Novi.

Mulai deh terjadi argumen2 yang makin lama makin panas. Kakak2 juga menimpali, membela adiknya masing2. Ini aku coba gambarin cuplikan2nya ya.

NV (Novi): Selama ini Mami terlalu ngatur kehidupan rumah tangga kami. Sampai celana dalam Mas Robi pun, mami yang memilihkan.

MR (mami Robi): Si Novi ini, kalau bikin kopi buat Robi, selalu belepetan pinggir2nya. Kaos kaki juga semua ditaruh sembarangan bertumpuk2.

NV: Ya saya kan juga kerja, Mam. Pagi2 kan kita cepet2 mau berangkat, jadi kalo ngaduk kopi, pasti ada lah yang tercecer.

MR: Ya namanya juga melayani suami. Saya dulu melayani suami, selalu memberikan yang the best. Kalo ngasih kopi, pinggirannya tuh dilap, yang rapi. Si Novi ini kalau diajak ngomong juga, seperti ngomong dengan tembok.

NV: Saya kalau dikasih tahu 1x oke, 2x oke, kalo sampai 3x ya saya juga gimana ya. Ya saya jawab 'iya Ma' dan sudah itu saja. Dulu sewaktu kami masih ngontrak, kehidupan kami harmonis. Kami sudah punya kesepakatan sendiri untuk saling melayani. Saya kan bukan pembantu. Kalau memang dulu kesepakatannya untuk full service, saya oke dengan itu, tetapi kan dulu kesepakatannya adalah saling melayani.

Point permasalahan 1: standard mami Robi dalam melayani suami, mau diterapkan ke si Novi. Jadi Novi merasa terganggu, terintervensi karena maminya Robi terlalu turut campur dalam keseharian pasangan Robi Novi.

NV: Yang menjadi pokok permasalahan keluarga kami sekarang ini adalah, Robi meminjamkan uang tabungan bersama untuk tantenya DP mobil. Tabungan tersebut adalah tabungan bersama yang akan digunakan untuk membeli rumah. Kemudian pada saat ibu saya mau operasi kista, saya mau ambil untuk membantu ibu saya. Pas saya check di ATM, saya shock. Dari jumlah yang sangat besar, hanya tersisa 100 ribu rupiah.

RB (Robi): Saya akui saya salah. Pertamanya Tante saya menyanggupi akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu 1 minggu. Tetapi sampai 4 bulan baru dikembalikan. Saya sudah memohon2 sama Tante supaya segera dikembalikan dan jangan sampai Novi tahu.

Point permasalahan 2: biar minjemnya cuma 1 menit, yang namanya istri harus tahu donk, apalagi itu kan duit bersama.

Tambahan nih, hadir pulak pembantunya si Mami yang sudah 20 tahun kerja. Ditanya, 'Apakah Novi pernah bersikap kurang ajar sama Mami'. Dijawab, ' Engga, hanya perselisihan2 kecil, ga ada ribut2 besar. Hanya kesalahpahaman doank'.

Kemudian pemandu acara memberikan pertanyaan2 kepada kedua belah pihak.

PA (Pemandu Acara): Apakah MR dan NV menikah dengan pilihan sendiri atau dipilihkan ortu?

RB: Menikah dengan pilihan sendiri2.


PA: Apakah NV sudah sesuai dengan kriteria menantu idaman MR? (gue kurang ngerti maksudnya apa, mungkin apakah tampangnya atau sikapnya dahulu sudah sesuai dengan si Mami, mungkinnnnnnn)

MR: Iya.

NV: Engga, saya bukan kriteria yang sesuai untuk MR


PA: Apakah NV sayang dengan MR?

NV: Ya, saya sayang Mami. Waktu Mami sakit, Mami minta ke RS yang besar. International pulak. Saya turutin. Kalau saya ga sayang, untuk apa saya turutin.


PA: Apakah RB menyesal menikah dengan NV?

RB: Saya tidak menyesal menikah dengan NV. Saya mencintai NV.

NV: Saya juga tidak menyesal menikah dengan RB. Saya sangat mencintai Mas Robi.


Pertanyaan selanjutnya datang langsung dari Novi.

"Apakah Mas Robi mau keluar dari rumah, tinggal di kontrakan bersama saya atau tetap di rumah Mami. Kalau Mas Roni tetap di rumah itu, saya keluar''

hohoho... pertanyaan susah nih. Di satu pihak Robi berat meninggalkan maminya, karena maminya hidup sendirian. Di lain pihak, diapun sebenarnya sangat mencintai istrinya dan jelas ga rela berpisah.

Pemecahannya datang dari Mami Robi. Beliau mendekati Novi, terus pegang tangan Novi sambil bilang, "Nov, jangan pisah dari Robi. Mami rela kalian ngontrak di luar, asalkan kalian jangan berpisah".

Robi langsung melompat ke depan, dan memeluk maminya. "Bener Mi, Mami ikhlas?? Mami rela kami pindah keluar??". "Iya, Nak. Mami iklas, Mami rela, yang penting kalian jangan berpisah", jawab Maminya.

Novipun terharu dan berbalik meminta maaf dan memeluk Maminya si Robi. Bahkan akhirnya Novi ga mau keluar dari rumah tersebut karena kasian juga kan ya si Mami home alone kaya di pilem2.

Acara ini juga menghadirkan 2 penasihat, Mbak Rae dan maafff... gue lupa, yang jelas seorang psikolog. Mereka memberikan saran2 sebagai berikut nih:

1. Kunci utama pemecahan masalah ini adalah negosiasi. Sebenarnya kedua pasangan masih saling mencintai.

2. Nasihat ke Mami: Mami tidak bisa memaksakan standard Mami untuk dijadikan standard Novi. Waktu Mami merit sama Papi, mereka punya kesepakatan sendiri. Robi dan Novi juga punya kesepakatan sendiri. Harusnya Mami lebih memberi kesempatan kepada RB-NV untuk lebih mengembangkan kesepakatan tersebut.

3. Nasihat ke Robi: Robi harus menjadi penengah. Karena Robi mempunyai 2 ibu. Si Mami dan Si Istri. Robi harus bisa menenangkan kedua belah pihak dan memenangkan kedua belah pihak.

4. Nasihat ke Novi: Harus bisa bersikap lebih terbuka ke MR. Segala sesuatu bisa dibicarakan.

-The End-

Nah.. dari gua nih. Hahhaa.. Well, mungkin kalo nonton sendiri di TV lebih seru yak. Kesimpulannya sih menurut gua, namanya hidup berumah tangga itu, harus TOLERANSI dan NEGOSIASI.

Temen2 blogger kita juga banyak tuh yang kurang akur sama mertoku. Apalagi yang hidup seatap. Bener ga? Penyebabnya juga gue rasa sama tuh. Karena ortu suka memaksa kita yang mudaan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka lakukan di jaman baheula.

Contoh nih:
- jaman dulu: anak 4 bulan udah dikasih makan
- jaman sekarang: 6 bulan baru mulai MPASI
- hasil: anak/ mantu gregetan

Haha.. itu cuma contoh ya. Kalo gue sih, lepas dari masalah tersebut karena PIL dan MIL udah bahagia di Surga. Eventhough, selama hidupnya sih PIL dan MIL bukan tipe orang yang suka campur tangan sihh.

Secara teori ya itu, hidup itu ga cuma di rumah tangga, tapi di luaran juga, menurut gue, harus toleransi dan negosiasi. Secara kenyataan, susahhhh yaaaa. Sesuai contoh permasalahan di atas, kunci utamanya ya si suami itu. Suami harus bisa membagi kasihnya dan memisahkan kasihnya. Karena kan cara mengasihi ibu dan cara mengasihi istri kan beda. Suami ga boleh terlalu membela Ibu atau terlalu membela Istri. Harusnya ya adil.

Sonny juga itungannya tinggal di Rumah Mertua Indah lho. Hahaha.. rumah yang kita tempatin sekarang kan memang punya ortu gua. Walaupun pisah dari rumah utama sih. Cumaa.. nyokap gue belajar untuk ngerem mulutnya di depan Sonny. Jadi kalo mau negor, dia ga akan negor si Sonny langsung, tapi negor gua supaya bisa disampaikan pelan2 ke Sonny, supaya ga ada pihak yang tersinggung. Mungkin ini juga bisa diterapkan oleh teman2. Nyokap gue juga sebenarnya tipe yang agak cerewet tukang complain. Cuma puji Tuhan, sampai saat ini hubungan mertua mantu masih baik2 ajah.

Satu hal lagi. Menurut gue ya, yang namanya orang tua, semuanya bermaksud mengajarkan kita sesuatu hal yang baik. Ga bakalan ada orangtua yang ngajarin kita, 'eh, lu kalo nyuci baju laki lu, ga usah terlalu bersih, bilasnya 2x ajah, sayang airnya'. Ga mungkin kan, sedangkan laki kita itu anaknya dia. Bener ga? Cumaaa... namanya orang, kadang cara penyampaiannya salah. Ataaauuu.. kitanya yang muda kadang udah prasangka yang jelek duluan.

Mari sodara2, kita bina hubungan yang baik dengan Mertua, biar dianggap Mantu Teladan. Siapa tahu warisannya besar. (bletakkk.... aduh, gue disambit siapa nih?)

07 September 2009

Hyper kah?

ayo tebak, Axel pake jaket siapa?? hihihi... ini jaketnya si Poki Bear lhoh. Kerjaan Papina neh!!

Kemaren janjian sama Vera-Felice, Shanni-Micha, dkk ke Ancol. Walaupun akhirnya gue kagak ketemuan ama mereka orang, hihihiii.. tapi ya gue tetap mau cerita donk pengalaman sehari kemaren plus yang mengakibatkan gue jadi pusink sendiri dan was was apakah Axel hyperactive.

Minggu pagi dimulai dengan acara heboh bangunin Papi. wakaka.. iya nih, ceritanya kan si Yeye mau beresin lantai 3 yang ubinnya menggelembung. Jadi si Ika sama si Mis ditinggal di rumah buat bantuin Yeye, lagian juga lagi puasa kan, kasian mereka panas2an di Ancol (alasan.com; real reason: ngirit, ga rela bayarin susternya ke Ancol). So, Mami ajak si Papi ajah dan blio mau bokk.. tumben... (At the end, ternyata si Papi labih hepi daripada anaknya di Ancol, Papi cekikikan di bangku penonton, sementara Mami jagain Axel lari2 di DEPAN/ LUAR arena pertunjukkan. *geleng geleng pasrah*)

Jam 8.30 berangkat, perjalanan 10 menit. Nyampe langsung mundar mandir cari Sunday Market, tapi GA ADA. Lha, bingung kan. Padahal di pintu masuk, dikasih tiket Sunday Market. Akhirnya jalan2 muterin Pasar Festival. Disini sih Axel masih bisa dibilangin. Jangan pegang tong sampah, langsung do'i menyingkir. Jalan hati2, jangan lari2. Axel jawab, 'iyah, duk, jatu', sambil badannya dimiringin.

Udahannya kita ke pantai. Axel main air sampai basah kuyup. He was soooo excited. 'belenang, lenang'. Gitu deh. Terus kelar main air, penuh pasir, diajakin mandi di pancuran pinggir pantai, Axel mandi sendiri. Bugilan. Mami ga bawa baju ganti, jadi ga gitu berani ngedeketin pancuran. Wakkakaa... Axel pinter lho. Mandi sendiri. Suruh gosok kaki pake tangan, doski langsung nunduk, gosok kaki yang penuh pasir dengan tangan. Suruh cuci muka juga, mukanya digosok2. Sampai ada Koko umur 10an nyamperin Mami, terus nanya, 'Tante, dedenya namanya siapa?'. Hihihi... Axel yang jawab, 'Ecel mandi. Mandi. Ecel mandi'. Wakaka.. Mami agak amazed juga. Kok si Axel ngarti ajah ya. Sampe ada opa yang ngeliatin si Axel nyengir2 sendiri.

Abis kelar mandi, langsung deh masuk ke Gelanggang Samudra. Abis beli tiket, telpon Bu Ver dulu. Ternyata mereka masih di Mc. D Ancol. Ya udah, kita masuk duluan deh. Nonton Singa Laut jam 10.30. Dannn... penderitaan Mami dimulai. Wakakka.. Mungkin karena ga terbiasa jagain si Axel ya. Kan hari2 Maminya kerja. Sambil nunggu pertunjukkan, Axel ngemil biskuit. Pas pertunjukkan mulai, Axel malah maunya naik turun bangku. Aduu.. kan takut jatuh ya. Terus mulai deh aksi mencucurkan airmata minta digendong, 'kual kual'. Akhirnya mami bawa ke depan. Papi sih seriusssssssss banget nontonnya. Ketawa ketawa sendiri. Ga mengerti penderitaan istrinya panas2 di luar. HUH!! Axel keluar masuk aja di pintu gerbang pertunjukkan Singa Laut. Sampe akhirnya jatuh kejengkang di dekat pintu masuk kolam pertunjukkan. Nangis bentar, tapi setelah ditiup2, langsung semangat lagi lari2an. Haiyahh!!

Disini ketemu Clo-Xiao. Clo ternyata aslinya ganteng bowww. Pipinya merah dan so kiutz. Aku liat Clo sampe ngiler dah. Kalem alem diem. Hihihi... Sampai detik itu, Mami udah memutuskan mau pulang ajah. Ga sanggup. Tapi si Papi ga mau, mau nonton 4D dulu dan pertunjukkan jam 12 siang teng. Akhirnya kita foto dulu sama Singa Laut. Axel berani benerrr, singa-nya dipegang pegang, ditepok2 ama dia. Terus dicium Singa Laut, ga ada tampang takut sama sekali.

Udahannya jalan ama Bu Xiao ke arah Lumba2. Sepanjang perjalanan, Clo anteng ajah di stroller-nya, yang bikin gua langsung mikir, ntar di Singapore, apa si Axel mau yah jalan2 pake stroller. SECARA, selama di Ancol ini, Axel jalan sendiri, ga mau digandeng dan setelah dari pertunjukkan pertama tadi, Axel udah ga mau diarahkan jalannya, sesukanya sendiri mau kemana. Sepanjang jalan juga, Axel bilang ama Bu Xiao, 'lenang, lenang'. Wakakka.. tau deh Maminya Clo ngarti apa kagak. wakakkaa....

Kita misah di jalan ama Bu Xiao, soalnya Mami beliin Axel es krim. Puji Tuhan, selama pertunjukkan Lumba Lumba, dia duduk tenang, karena lagi asik makan es krim cair. hihi.. iyahhh.. sampai saat ini Axel masih belum suka es krim beku, sukanya es krim cair, yang diminum sesendok2 pake sendok kayu sampe licin tandas ga bersisa setetespun dan sendok kayunya patah dua.

Di Lumba Lumba sempet liat Clarissa-Felicia. Ternyata Clarissa mukanya sama persis kaya di foto. Sedangkan Felicia, aslinya lebih cakep lho. Mukanya licin dan kiutz abis. Hubbynya juga tampak lebih muda aslinya. Di foto Mami pikir badannya gede, tapi ternyata biasa ajah tuh (jangan2 laki lu diet ya Fel? Bagi resep donk. hihihi...).

Kelar Lumba2, langsung ke 4D. Sepanjang jalan, Axel maunya jalan sendiri. Huhuhu... Mami pikir axel jalan di sebelah Mami, ga tahunya malah lari ke arah sebaliknya. Pas Mami kejar, malah disangkain ngajak main. Ketawa2 dan lari lebih kenceng. huaaaaa......

Shanni-micha sempet nelpon pas Mami udah duduk di 4D. Tapi maaf ya Buuu, aku mau pulang saja. Ku tak sanggup. Pinggang mau patah, kaki mau copot rasanya. Wahahha... Nahh.. sepanjang film 4D, Axel duduk diem lho. Sayang ga kebagian kacamata. jadi Mami ngalah, Mami yang ga pake kacamata, Axel yang pake. Mungkin seru kali ya menurut dia.

On the way menuju jalan keluar, Axel bikin ulah lagi. udah di depan pintu keluar, dia ga mau keluar. Malah mau masuk lagi lari2an di dalam. Itu posisi udah 12.30 siang lho. Axel bangun dari jam 6.30 dan belum menunjukkan tanda2 kelelahan. Ga minum susu samsek. Belum lunch. Cuma ngemil siomay (bikinan mami pastinya, Puji Tuhan Axel doyan banget), makan bacang sedikit, dan segala macam biskuit dan cemilan lainnya. Jadi Mami gendong deh. Axelnya jerit2, dan untuk pertama kalinya nekad mukul Mami. Haiyahhh!!! Akhirnya udah keluar pintu masuk, Mami turunin dan kasih jalan sendiri lagi. Ehhh... dia lari lagi. haiyahh.. Mami gendong lagi dan Axel nangis. Akhirnya ya, terpaksa Mami kepret dah pantatnya, terus Mami sentil kupingnya. Wahh.. ngamuklah di bocah sejadi2nya. Huhuhu... Gimana nih kalo jalan2 ke Singapore 8 hari nanti?

Ada temen yang bilang, katanya anak kebanyakan DHA bisa bikin hyperactive. Terus ada temen Sonny yang bilang, kalo minum Pediasure bisa bikin anak lebih aktif. Bikin gue jadi mikir, memangnya supply DHA yang normal itu seberapa sih?

Kata Sonny, anak temennya ya nakal juga, ngegeratak juga, tapi ga pecicilan kaya si Axel. Mentul2 kaya bola basket. Ga bisa diem. Huhuhuhu.....

Gue bilang sih, anak gua bukannya nakal, cuma ajah dia ga bisa diem, ga bisa brenti seperti baterei Energizer. Hihihi... Tapi kan katanya anak yang aktif itu, biasanya anaknya pinter.

01 September 2009

Enjoying Life


anak kecil banyak gaya. nonton tipi gaya encek2.


lagi dipijit Mbak Mis. sirik ama maminya tiap malam dipijitin Mbak Mis sehabis mandi.


program pengiritan, ga usah ke timezone, di rumah ada kuda pribadi. xixiiiii