Dua hari yang lalu mami pesan buku di sini. Ceritanya waktu Axel umur 3 bulanan, mami baca2 internet. Ternyata ada yang namanya metode Glenn Doman untuk anak belajar membaca. Ini apa ya?? Metode ini adalah metode untuk mengajar anak membaca menggunakan flash card. Flash card pada dasarnya adalah kartu/ karton yang diisi dengan tulisan, kemudian ditunjukkan kepada anak secara bertahap, dengan waktu penunjukkan masing2 kartu tidak lebih dari 1 detik. Lengkapnya baca di sini.
Katanya sih mulai anak umur 6 bulan, sudah boleh mulai diajarkan membaca menggunakan metode ini. Adu.. tapi waktu Axel masih 6 bulan, masih doyannya main. Lha wong merangkak merayap aja belum bisa, duduk juga masih goyang2, kok udah diajarin membaca. Kasian kan ya, anak kecil itu kan masih jamannya bermain. Ntar stress.
Banyak sekali pro dan kontra mengenai metode ini. Ada yang setuju, ada yang ga setuju. Ada juga yang bilang metode ini bagus sekali, karena jaman sekarang, anak2 itu belajar membaca tidak dengan cara dieja melainkan dihapal. Katanya nih, anak2 yang belajar membacanya dieja, malah lebih lama berhasil membaca sebuah kalimat. Sedangkan mereka yang belajarnya dihapal, justru lebih cepat berhasil dalam membaca sebuah kalimat. Terlebih lagi buat mereka yang nenggunakan bahasa Inggris. Soalnya kalo bahasa Inggris kan tulisan bibi bukannya dibaca be-i-be-i=bibi tetapi bai-bai. Gitu kan?
Anyway, alasan kenapa mami akhirnya beli flash card ini adalah karena mami menyadari ternyata perkembangan otak anak itu sangat istimewa. Benar2 kaya spoons. Penyerapannya sangat pesat. Sesuatu yang kita ajarkan ke anak pada saat ia berumur 3 bulan, mungkin tidak langsung ditiru oleh si anak, tetapi pada saat anak berumur 8 bulan dan dia sudah mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dia akan melakukannya.
Contoh nih ya. Dari umur 2 bulan, Axel suka ditidurin di ranjang, terus kedua tanggan diangkat ke atas, sambil kita bilang "Tangan keatassss". Waktu itu, karena masih kecil banget, dia belum ngerti dan belum punya kemampuan untuk melakukan hal itu sendiri. Tetapi umur 4 bulan, kalo pas digendong mau buka baju untuk mandi, kalo kita bilang "Tangan keatas", Axel sudah mampu mengangkat sendiri kedua tangannya ke atas.
Contoh lainnya, Nai2 suka bersiul2 lagu untuk manggil Axel (biasanya lagu Si Unyil). Umur 7 bulan, Axel juga bisa bersiul "huhuhu" gitu. Memang sih ga keluar suara siulan, tapi setidaknya dia mampu menirukan bentuk mulut orang bersiul. Suatu siang, mami ajarin merayap turun ranjang, ternyata malam sudah langsung bisa. Begitu juga yang baru2 ini terjadi, hari Minggu mami ajarin cara nyedot minuman, hari Senin sudah langsung bisa.
Ada lagi. Waktu umur 6 bulan, Axel tahu2 suka mengeluarkan suara kaya orang ngorok "Krokk....krokk...." gitu. Kita2 yang orang dewasa pada bingung, ini anak kenapa ya?? Ga tahunya, dia niruin suara ngorok papinya. huahaha.. padahal ga ada yang ngajarin lho. Papinya juga bukannya tukang ngorok, cuma kadang2 kalo lagi kecapean, pas bobo, napasnya bunyi ngorok halus. Rupanya si Axel kalo bangun tidur di sebelah papinya suka ngedengerin. Terus ditiruin deh.
Waktu itu sempet juga Axel ga bisa nunjuk. Sama Nai2 (Nai2 paling rajin kalo soal ajarin Axel), diajarin. Tangannya dipegangin, terus jari telunjuknya dikeluarin. Kira2 6 hari kemudia, Axel udah bisa. Ini membuktikan bahwa asal diajarin atau asal sering denger, anak itu pasti bisa.
Jadi menurut mami, ga ada salahnya deh Axel mulai diajari membaca. Mungkin untuk sekarang ini dia belum ngerti dan belum bisa ngomong, tapi mungkin nantinya kalo pas dia udah bisa bicara, dia akan bisa langsung membaca. Tahu sendiri pendidikan di Indonesia sekarang ini. Masuk SD ajah udah harus bisa lancar membaca.Kalo jaman mami dulu kan, waktu SD aja masih ada main2nya.
Dilain pihak, ada juga yang merasa bahwa mengajar anak membaca terlalu dini, akan membebani pikiran anak. Anak bisa jadi stress. Iya juga sih, kalo kita ngajarnya maksa. Atau kita insist pokoknya harus segera bisa membaca.
Kalo mami sih, cuma pengen nunjukkin tulisan aja ke Axel. Masalah dia nantinya bisa atau tidak, ga masalah. Soalnya menurut mami sih, kalo dia sering dengar, nantinya dia akan jadi hapal sendiri. Tapi kalo ternyata metode ini gagal, dan Axel tetap ga bisa membaca, ya ga apa, nanti biar diajarin pas dia sekolah aja. Lha wong waktu mami kecil, ga ada tuh pengajaran kaya gini. Tapi tetap aja kan mami bisa membaca dan menulis dengan baik.
:-P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar